BANDAR LAMPUNG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung menegaskan keberhasilan pengendalian inflasi di provinsi ini pada September 2025, yang hanya mencapai 0,16 persen secara bulanan, lebih rendah dibandingkan angka nasional sebesar 0,21 persen. Inflasi tahunan di Lampung tercatat 1,17 persen, jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 2,65 persen.
Menurut DPRD Lampung, stabilitas harga ini didukung kuat oleh sektor pertanian yang menjadi penopang utama dalam menahan kenaikan harga pangan.
Penguatan produksi lokal dan optimalisasi distribusi dinilai menjadi kunci utama keberhasilan ini, di mana komoditas seperti bawang merah, cabai merah, beras, dan daging ayam masih menjadi fokus utama pengendalian.
DPRD Lampung juga menyoroti peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang secara aktif memantau stok dan kelancaran distribusi pangan, terutama menjelang musim-musim rawan harga melonjak akibat hari besar keagamaan atau cuaca ekstrem.
Hal ini turut menjaga pasokan tetap stabil dan harga terkendali.Fenomena deflasi di beberapa kabupaten seperti Mesuji dan Lampung Timur menunjukkan keberhasilan penguatan sektor pertanian dalam menyediakan pasokan melimpah sehingga harga sejumlah komoditas strategis turun.
Hal ini menjadi bukti nyata bahwa dukungan kebijakan pemerintah daerah terhadap intensifikasi pertanian dan pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) efektif dalam menstabilkan harga.DPRD Lampung menilai bahwa investasi dalam pembangunan infrastruktur pendukung pertanian, seperti akses jalan produksi dan fasilitas penyimpanan hasil panen, juga sangat berkontribusi pada pengendalian inflasi dengan menekan biaya logistik serta menjaga kualitas produk.
Ke depan, DPRD Lampung berharap pengendalian inflasi dapat terus dipertahankan melalui penguatan stok pangan dan hilirisasi hasil pertanian guna meningkatkan pendapatan petani serta mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Stabilitas harga yang terjaga juga diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi sektor pertanian, logistik, dan industri pengolahan di wilayah tersebut.Dengan fondasi ekonomi yang stabil, DPRD Lampung optimistis Provinsi Lampung akan semakin kuat sebagai lumbung pangan nasional sekaligus menjadi motor pertumbuhan ekonomi regional yang berkelanjutan. (*)



